Arema FC, salah satu klub sepak bola paling dicintai di Indonesia, dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk menggelar simulasi pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk memulihkan kepercayaan publik setelah tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022 yang menewaskan ratusan suporter.
Simulasi ini bertujuan untuk menguji kesiapan infrastruktur, sistem keamanan, serta respons tim dan suporter sebelum benar-benar mengadakan laga resmi di sana. Lantas, bagaimana rencana Arema FC? Apa dampaknya bagi persepsi publik? Simak ulasannya berikut ini.
Tujuan Simulasi Pertandingan di Kanjuruhan
1. Memulihkan Kepercayaan Suporter
Tragedi Kanjuruhan meninggalkan trauma mendalam bagi Aremania (suporter Arema FC) dan masyarakat sepak bola Indonesia. Dengan menggelar simulasi, Arema FC ingin menunjukkan bahwa stadion telah memenuhi standar keselamatan dan siap kembali menjadi rumah bagi tim kebanggaan Malang.
2. Uji Coba Sistem Keamanan
Pihak manajemen Arema FC bekerja sama dengan PSSI, Polri, dan pihak terkait untuk memastikan bahwa protokol keamanan, termasuk pengaturan penonton, jalur evakuasi, dan respons darurat, berfungsi optimal.
3. Persiapan Menjelang Liga 1
Jika simulasi berjalan lancar, Arema FC berpeluang kembali menggunakan Stadion Kanjuruhan sebagai kandang di kompetisi resmi, seperti Liga 1 2024/2025.
Respons Publik dan Tantangan yang Dihadapi
✔ Dukungan dari Suporter
Banyak Aremania yang menyambut positif rencana ini, menganggapnya sebagai langkah progresif untuk menghidupkan kembali atmosfer sepak bola di Malang.
❌ Kekhawatiran dari Keluarga Korban
Di sisi lain, sebagian keluarga korban tragedi Kanjuruhan masih trauma dan mempertanyakan jaminan keamanan jika pertandingan benar-benar digelar kembali di sana.
Peran Pemerintah dan PSSI
Agar simulasi ini sukses, kolaborasi antara klub, pemerintah daerah, dan federasi sepak bola sangat penting untuk memastikan semuanya berjalan sesuai protokol.
Apa Langkah Selanjutnya?
Arema FC dikabarkan masih dalam tahap koordinasi dengan berbagai pihak sebelum memutuskan waktu pelaksanaan simulasi. Jika berhasil, ini bisa menjadi titik balik bagi sepak bola Indonesia dalam membangun stadion yang aman dan nyaman bagi suporter.
Kesimpulan
Rencana Arema FC menggelar simulasi pertandingan di Kanjuruhan adalah langkah berani untuk memulihkan kepercayaan dan memastikan keselamatan penonton. Meski masih ada pro-kontra, upaya ini patut diapresiasi sebagai bagian dari proses healing sepak bola nasional.
Bagaimana pendapatmu? Apakah Stadion Kanjuruhan sudah siap menjadi kandang Arema FC lagi?