Serangan udara Israel menghantam satu-satunya pesawat sipil di Bandara Internasional Sana’a, Rabu pagi waktu setempat. Pesawat ini dijadwalkan membawa jemaah haji ke Makkah.
Sebuah insiden tragis terjadi baru-baru ini, ketika sebuah pesawat yang membawa jemaah haji asal Yaman diserang dengan rudal oleh Israel. Peristiwa ini mengejutkan dunia internasional dan menimbulkan pertanyaan tentang eskalasi konflik yang melibatkan negara-negara Timur Tengah.
Pesawat yang sebelumnya dipenuhi oleh jemaah haji yang sedang menjalankan ibadah suci kini hanya tersisa ekor pesawat yang hancur.
Dalam artikel ini, kita akan membahas kronologi kejadian tersebut, latar belakang konflik, serta dampaknya terhadap hubungan internasional dan warga Yaman.
Pada tanggal 16 Mei 2025, sebuah pesawat yang mengangkut lebih dari 300 jemaah haji asal Yaman lepas landas dari Bandara Sana’a. Pesawat tersebut sedang dalam perjalanan menuju Madinah, Arab Saudi, untuk melaksanakan ibadah haji, salah satu pilar agama Islam yang sangat penting.
Namun, tak lama setelah pesawat mencapai wilayah udara internasional, sebuah rudal diluncurkan dari arah Israel, menghantam pesawat tersebut. Serangan ini menyebabkan kebakaran hebat pada bagian tubuh pesawat, menghancurkan hampir seluruh struktur pesawat kecuali bagian ekornya.
Para jemaah yang ada di dalam pesawat mengalami nasib tragis, dengan banyak yang tewas seketika atau terluka parah.
Saksi mata menyatakan bahwa mereka mendengar suara ledakan keras sebelum pesawat terjatuh, dengan api menyala di sekitar pesawat yang hancur.
Serangan terhadap pesawat ini tak terlepas dari ketegangan yang telah berlangsung lama antara Israel dan negara-negara di kawasan Timur Tengah, khususnya Palestina dan negara-negara yang mendukungnya.