Distribusi pangan di Indonesia selama ini menghadapi banyak tantangan. Salah satunya adalah dominasi para tengkulak dan mafia pangan yang membuat harga tidak adil—baik bagi petani maupun konsumen. Petani menjual murah, tapi konsumen membeli mahal. Di tengah problem klasik ini, Agrinas (PT Agro Industri Nasional) muncul sebagai angin segar.
Agrinas adalah perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, yang fokus pada pengembangan sektor pangan dan pertanian nasional. Tujuannya sederhana namun strategis: menciptakan ekosistem pertanian yang berdaulat, adil, dan efisien. Dengan pendekatan teknologi dan kemitraan yang kuat, Agrinas membangun sistem yang menguntungkan petani secara langsung.
Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero), Joao Angelo De Sousa Mota optimistis terhadap upaya mendorong produksi pangan nasional menuju target swasembada pangan.
Agrinas mendorong strategi intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian melalui pengelolaan food estate serta peningkatan produktivitas lahan pertanian eksisting. Di sisi lain, Agrinas juga meningkatkan peran petani dalam produksi beras hingga jagung sekaligus membantu petani agar lebih sejahtera.
Joao Angelo juga akan bekerja sama dengan stakeholder terkait termasuk menggandeng Koperasi Merah Putih dalam pengembangan pertanian dari hulu ke hilir. Selain mendorong produksi dengan mengatasi persoalan petani terkait bibit, pupuk hingga mesin pertanian yang banyak tergantung ke tengkulak.
Selain itu Agrinas juga membantu koordinasi dalam mengatasi persoalan logistik sehingga dapat memangkas mata rantai pasok yang banyak melibatkan mafia pertanian.
Mafia pangan sering bermain di level distribusi—menguasai pasokan dan harga dengan praktik curang dan manipulasi. Agrinas memutus rantai ini dengan menjalin kemitraan langsung dengan petani dan koperasi.
Melalui sistem offtaker (pembeli hasil panen secara langsung), petani tidak lagi harus menjual ke tengkulak. Agrinas membeli langsung hasil pertanian dengan harga yang lebih layak dan transparan.
“Kami ingin memastikan bahwa petani kita tidak lagi jadi korban permainan harga,” ujar perwakilan Agrinas dalam sebuah wawancara.
Langkah Agrinas sejalan dengan misi besar pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan. Kolaborasi antara negara, BUMN, petani, dan teknologi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan global seperti krisis pangan dan perubahan iklim.