Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada Kamis (10/4) bahwa ia ingin mencapai kesepakatan dengan China untuk mengakhiri perang dagang yang semakin meningkat.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam sebuah rapat Kabinet yang terbuka untuk pers.
Mantan Presiden AS Donald Trump baru-baru ini menyatakan keinginannya untuk mencapai kesepakatan dagang dengan China jika kembali terpilih dalam Pemilu 2024. Pernyataan ini menimbulkan berbagai spekulasi mengenai masa depan hubungan ekonomi kedua negara, yang sempat memanas selama masa kepresidenannya.
Trump dikenal dengan kebijakan proteksionisnya, termasuk perang dagang dengan China yang ditandai dengan tarif impor tinggi. Namun, kini ia menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi demi kepentingan ekonomi AS.
Perang Dagang AS-China
Selama menjabat (2017-2021), Trump menerapkan sejumlah tarif impor terhadap produk China senilai miliaran dolar. China membalas dengan langkah serupa, menciptakan ketegangan ekonomi global. Beberapa poin penting dari konflik dagang ini meliputi:
- Penerapan tarif pada barang elektronik, baja, dan produk pertanian.
- Perjanjian Dagang Fase 1 (2020) yang berisi komitmen China membeli lebih banyak produk AS.
- Isu teknologi, termasuk sanksi terhadap Huawei dan TikTok.
Meski demikian, banyak analis menilai perjanjian tersebut belum sepenuhnya menguntungkan AS, sehingga Trump mungkin ingin merundingkan kesepakatan yang lebih menguntungkan.
Apa yang Trump Inginkan dari China?
Dalam wawancara terbarunya, Trump menyebutkan beberapa poin kunci yang ingin ia capai dalam kesepakatan dagang baru dengan China:
- Pengurangan Defisit Perdagangan – AS ingin menekan defisit dagang dengan China yang mencapai ratusan miliar dolar per tahun.
- Proteksi Hak Kekayaan Intelektual – Mencegah pembajakan teknologi AS oleh perusahaan China.
- Keadilan Persaingan Bisnis – Menghentikan praktik subsidi besar-besaran dari pemerintah China kepada perusahaan lokal.
- Ekspansi Pasar AS – Membuka akses lebih besar bagi produk AS di pasar China.
Dampak Potensial bagi Perekonomian Global
Jika Trump dan China benar-benar mencapai kesepakatan baru, beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:
- Stabilitas Pasar Global – Mengurangi ketidakpastian yang selama ini membayangi investor.
- Pertumbuhan Ekspor AS – Sektor pertanian dan manufaktur AS bisa mendapatkan keuntungan.
- Respons China – Beijing mungkin akan menuntut konsesi dari AS, seperti pencabutan sanksi teknologi.
Namun, negosiasi ini tidak akan mudah. China saat ini juga sedang berusaha mengurangi ketergantungan pada teknologi AS, sehingga mungkin tidak mudah menuruti semua tuntutan Trump.
Prospek ke Depan
Jika Trump terpilih kembali, dunia mungkin akan menyaksikan babak baru dalam hubungan dagang AS-China. Namun, apakah kedua negara bisa mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan masih menjadi tanda tanya besar.
Satu hal yang pasti – kebijakan dagang Trump terhadap China akan terus menjadi sorotan utama, tidak hanya bagi kedua negara, tetapi juga bagi perekonomian global.